POWER POINT RPP BASKET......BY : RIFQI AUFAN.....JUST CLICK
JUDUL TESIS : PERKEMBANGAN OLAHRAGA FUTSAL DI KOTA MEDAN TAHUN 2011
PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Suatu pendekatan dalam pembelajaran yang mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber belajar dan sebagai medium penyampaian pesan dalam pembelajaran.
Jika menggunakan multimedia dalam menyampaikan informasi kepada siswa, banyak kelebihan yang kita dapat apalagi jika menggunakan komputer sebagai media komunikasinya, karena:
- 1. Memiliki audio yang bagus yang bisa di atur
- 2. Memiliki visualisaasi yang menarik
- 3. Warna yang menarik
- 4. Animasi yang ada membuat anak semakin tertarik
- 5. Transisi data yang efisien
- 6. Lebih interkatif
- 7. Bisa menampilkan teks yang tidak terbatas jumlahnya
Ada juga keuntungan menjadikan TIK sebagai sumber belajar, yaitu:
- - Menjawab kebutuhan informasi
- - Layanan yang cepat dan murah
- - Informasi terkini
- - Meninggalkan kebiasaan satu sumber belajar
- - Menggunakan aneka sumber belajar
- - Mengefktifkan penggunaan internet
- - Mengintegrasikan TIK sebagai sumber belajar
- - Memastikan alamat-alamat situs yang akan dikunjungi
- - Mengembangkan LKS berbasis PBK
- - Membuat lembar refleksi diri
- - Terkoneksi ke semua sistem jaringan perpustakaan
- - Informasi secara teratur diperbaharui
[spoiler=just click][IMG]http://i1215.photobucket.com/albums/cc518/dumbkiki/HPflasdisk.jpg[/IMG]
[/spoiler]
PENDIDIKAN BERBASIS TIK
YAITU suatu pendekatan pembelajaran yang mengoptimalkan pengguanaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi sebagai medium penyampai pesan dalam belajar.
Pendekatan pendidikan yang berbasis TIK ini dimulai dari masuknya media dalam pembelajaran, berkembangnya teknologi AVA dan masuknya teknologi komputer dalam pendidikan memicu lahirnya ragam pendidikan berbasis TIK
Ada beberapa trend yang lagi berkembang dalam pendidikan berbasis TIK ini, yaitu:
1. Integrasi
dua atau lebih media dimanfaatkan secara terpadu untuk saling melengkapi
2. Konvergensi
Penggabungan berbagagi tipe media, teks, poto, grafik, suara, video dan animasi ke dalam satu medium
3. Interaktif
Komunikasi dua arah antara media dan si pengguna dalam bentuk stimulus – responses
4. Online / Jaringan
Informasi disimpan di sever dan pengguna dapat mengakses dari mana saja dan kapan saja
PENELITIAN BERBASIS T.I.K
KOMPUTER BASED LEARNING :
v Penggunaan Teknologi Komputer Dalam Belajar
- Menggunakan Slide Presentasi
- Simulasi
- Games
- Tutorial
- CD interaktif
ON-LINE LEARNING :
v Pemanfatan Internet Sebagai Sumber Belajar
- Melengkapi tugas terstruktur
- Referensi
- Pengayaan materi
E-LEARNING
v Penggunaan teknologi elektronik sebagai media pembelajaran
- Blended learning
- Audio converencing
- Video converencing
- Vicon berjaringan internet
- Web learning
DISTANCE LEARNING
v Pemanfaatan teknologi elektronik dan jaringansebagai sistem pembelajaran
- Pendidikan Jarak Jauh
1. SMP Terbuka
2. Universitas Terbuka
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TIK DALAM PENDIDIKAN
A. KEUNGGULAN
1. Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik
2. Program dapat di up-date secara tepat
3. Interaksi dapat bersifat real-time
4. Mengakomodasi seluruh proses belajar
5. Dapatdi akses dari lokasi manapun
6. Materi dirancang secara multi media
7. Peserta belajar terhubung ke seluruh pustaka dunia
B. KELEMAHAN
1. Buruknya perencanaan penggunaan sehingga tidak sesuai kebutuhan
2. Pengguna tidak mengenal secara baik sistem yang digunakan
3. Permasalahan bendwidth yang kecil
TUGAS PERKEMBANGAN USIA MAHASISWA
Tahapan usia hamasiswa merupakan tahapan usia dweasa awal dimana mereka mendapat “pengakuan” atau diberi hak otonomi untuk menentukan/mengatur kehidupan diri masa depannya.
1. Perkembangan fisik telah sampai pada tahapan puncak penampilan diri atau mengatur kesempurnaan kondisi fisiknya secara ideal. Bagi wanita dewasa, ia mulai memelihara kesehatan fisik secara rutin dengan berolahraga melalukan program diet karena takut kelihatan tampak gemuk serta mengurus paras wajahnya agar menarik perhatian lawan jenis. Bagi pria dewasa pun mulai berolahraga teratur agar terbentuk bentuk tubuh ideal dan tampak gagah dalam penampilan diri agar dapat menari perhatian lawan jenis. Bagi pria dan wanita dewasa kedekatan hubungan/pacaran dilalukan secara terarah ke jenjang perkawinan, peran penampilan fisik juga berkenaan dengan rancangan peran masa depan. Sebaliknya kurangnya gizi di usia remaja akhir berdampak negatif bagi penampilan diri, misalnya tubuh yang pendek atau terlalu kurus sehingga diliputi perasaan tidak percaya diri/malu tampil di masyarakat terkadang juga diliputi situasi sukar diterima kerja meskipun secara intelektual memadai situasi juga dapat melandanya taku ditolak kehadirannya oleh orangtua pacar dengan alasan demi keturunan masa depan.
2. Bila pada usia remaja akhir, siswa mampu berfikir logis dan kritis menghadapi permasalahan serta membuat dugaan masalah tetapi pada usia siswa mahasiswa atau dewasa awal, mereka telah mampu berfikir sistematis dengan menerapkan suatu pendekatan untuk memecahkan masalah bahkan telah mampu berfikir deduktif pada solusi permasalahan, mahasiswa mampu berfikir ilmiah mengintegrasikan berbagai pola pikir, mereka telah mampu menunjukkan kematangan berfikir dengan menunjukkan atau beradaptasi secara pragmatis mengkaji aspek-aspek kehidupan.
Contoh: seorang arsitek bagunan, ia menganalisa secara logis dan merencanakan struktur tetapi juga memahami rancangan biaya adan kepeduliannya pada lingkungan serta perhitungan ketepatan waktu agar tercapai kerja yang efektif (multiple thinking) potensi berfikir tinggi (higher cognition) tersebut masih bersifat subjektif, oleh karena itu perlu uji “kebenaran” secara interpersonal agar diperoleh potensi berfikir objektif yang matang
Kemampuan berfikir objektif tinggi sebagai bagian dari keahlian kognitif pada hakekatnya adalah bagian perkembangan karir karena kelak diimplementasikan dalam tugas dan tanggung jawab kelompok dalam hubungan kerja secara realistis “managerial skill” merupakana tuntutan dari perkembangan karir secara hirarki khususnya bila seseorang telah berada dalam tahpana eksekutif dalam jabatannya.
Managerial skill mencakup Technical skill yaitu seluruh keahlian kerja yang berada dalam tanggung jawabnya sebagai pimpina untuk memonitor untuk pencapaian kinerja Human skills meliputi keahlian interpersonal baik hubungan dengan bawahan, atasan atau hubungan diagonal
3. Administrative skill yaitu keahlian membuat perencanaan pelaksanaan dan evaluasi kerja.
Sebagai mahasiswa, keahlian human skill bisa diperoleh dalam kemampuan aktif dan kreatfi berorganisasi pada kegiatan ekstraorganisasi mahasiswa di lingkungan kampus/diluar lingkungan kampus.
Penyelenggaraan kegiatan akademis di lingkugan perguruan tinggi berorientasi tidak hanya pada pencapaian kompetensi akademis saja tetapi juga kompetensi profesi
Sesuai dengan kebijakan direktorat perguruan tinggi departemen pendidikan nasional (2003) ada 5 kompetensi akademis yaitu:
- 1. Kompetensi kepribadian
- 2. Kompetensi dasar keilmuan yang terkait
- 3. Kompetensi dasar keahlian (kompetensi dasar keahlian/keterampilan yang menunjang keahlian profesi)
- 4. Kompetensi perilaku berkarya yang mencakup keahlian profesi disertai metodolgi dank ode eteik profesi serta potensi melalukan peneltiian dan pengembangan keahlian kerja
5. Kompetensi bermasyarakat dan mengembangkan kemandirian berwirausaha. Kompetensi-kompetensi tersebut dijabarkan dalam mata kuliah dengan spesialisasi:
1. Penguasaan teori (wawasan pengetahuan) yang melandasi learning to know
2. Penguasaan skill yang melandasi learning to do
3. Penguasaan kompetensi hubungan interpersonal yang melandasi learning to live together dalam interaksi hubungan kerja (human skills)
4. Penguasaan/pemantapan learning to be (wujud kepribadian yang sesuai dengan karakteristik pribadi profesi) sebagai ahli hukum, dokter, ahli teknik dan sebagainya
Menyimak berbagai hal diatas, berarti setiap mahasiswa tidak hanya dituntut belajar bagaimana memperoleh tingaktan indeks prestasi tetapi juga keahlian/keterampilan kerja yang sesuai dengan tuntutan keahlian profesi pengguna jasa di masyarakat, kode etik profesi serta kemantapan kepribadia diri (kompetensi pribadi) dan kepribadia social (kompetensi social/bermasyarakat) dapat terintegrasi sentuhnya dan teruji kompetensi tersebut pada kegiatan program PPL / praktek lapangan. Selanjutnay diakhiri denga SKRIPSI sebagai ajang penerapan keahlian meneliti berbagai konsep ilmu secara empiris (sebagai kajian dari perilaku berkarya / kepekaan mengembangkan keahlian kerja kelak)
3. Gambaran kondisi emosional mahasiswa diperguruan tinggi pada proses awal perkuliahan adalah keragu-raguan menyelesaikan perkuliahan yang menuntut biaya tinggi, khususnya juga bagi yang dating dari luar kota dan harus kos maka perhitungan menjadi lebih kompleks seperti biaya kos pertahun/bulan, biaya hidup sehari-hari, baiaya untuk membeli buku, baiaya foto copy dan pada akhirnya biaya penelitian. Bagi mahasiswa yang kos maka awal kehidupan dirasakan jauh dari orang tua, belajar mengatur kehidupan dan tanggung jawab diri, proses belajar diperguruan tinggi, keaktifan tidak hanya pada proses tatap muka (perkuliahan dikelas) tetapi mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen secara terencana baik individual ataupun kelompok (dikelas maupun di rumah). Hal tersebut akan menjadi beban tugas yang dirasakan oleh mahasiswa yang belum memiliki daya tahan dan potensi emosional yang tinggi
12 PRINSIP PEMBELAJARAN MENYENANGKAN
PRINSIP 1
RESPON AKAN DIULANG JIKA AKIBAT YANG DITIMBULKAN MENYENANGKAN
PRINSIP 2
PERILAKU BELAJAR TIDAK HANYA AKIBAT DARI RESPON, TETAPI JUGA PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN SISWA
PRINSIP 3
PERILAKU YANG DIHASILKAN AKAN BERKURANG APABILA TIDAK TERJADINYA RASA SENANG
PRINSIP 4
PROGRAM YANG TERBATAS AKAN DITRANSFER KE SITUASI LAIN SECARA TERBATAS PULA
PRINSIP 5
BELAJAR MENGGENERALISASI DAN MEMBEDAKAN ADALAH DASAR UNTUK BELAJAR YANG KOMPLEKS
PRINSIP 6
KESIAPAN MENTAL MEMPENGARUHI KESIAPAN DAN KETEKUNAN SELAMA PROSES BELAJAR BERLANGSUNG
PRINSIP 7
KEGIATAN BELAJAR YANG DIBAGI KECIL-KECIL DISERTAI CARA PENYELESAIAN UNTUK SETIAP LANGKAH AKAN MEMPERCEPAT TUJUAN PENCAPAIAN BELAJAR
PRINSIP 8
KEBUTUHAN MENYEDERHANAKAN MATERI YANG KOMPLEKS DAPAT DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN SUATU MODEL
PRINSIP 9
KETERAMPILAN TINGKAT TINGGI PADA DASARNYA TERBENTUK DARI KETERAMPILAN YANG SEDERHANA
PRINSIP 10
BELAJAR AKAN LEBIH CEPAT BILA SISWA MEMPEROLEH UMPAN BALIK DAN CARA MENINGKATKANNYA
PRINSIP 11
PERKEMBANGAN DAN KECEPATAN SISWA DALAM BELAJAR SANGAT BERVARIASI
PRINSIP 12
DENGAN PERSIAPAN YANG BAIK SISWA DAPAT MENGORGANISASIKAN KEGIATAN BELAJARNYA SENDIRI